Saturday, April 18, 2015

Analisis Konsep Marketing PT Asuransi Takaful Keluarga

Rahmat Budiman
Graduate Student of Master Program in Sharia Management
Graduate School of Management and Business (www.mb.ipb.ac.id)
Bogor Agricultural University (www.ipb.ac.id)

Extended Marketing Mix
PT Asuransi Takaful Keluarga
(Berdasarkan informasi yang terdapat pada Laporan Tahunan dan Website)

Lecturer:
Prof. Dr. Ir. Ujang Sumarwan, M.Sc (sumarwan.staff.ipb.ac.id)
Dr. Ir. Mukhammad Najib, MM
Dr. Ir. Hartoyo, M.Sc
Dr. Ir. Dodik Nur Rachmat, M.Sc.F

Product

Strategi Merek Takaful yaitu menggunakan Nama Perusahaan yang dikombinasikan dengan merek produk individual (hlm. 57)

Price



Place

  • Tahun 2013, Takaful lebih fokus mengembangkan Rep. Office sebagai garda terdepan marketing dari pada Kantor Pemasaran.
  • Pendirian Kantor Pemasaran memerlukan biaya yang besar, waktu yang lama, dan pengurusan legalitas yang tidak mudah.
  • RO berfungsi menjual polis dan membina agen. Sementara Kantor Pemasaran berfungsi sebagai kantor layanan.
  • Takaful juga bermitra dengan RS Rekanan serta PT Pos dan Bank Muamalat untuk menempatkan sales force.
  • Strategi distribusi pemasaran menggunakan distribusi intensif, yaitu perusahaan menyalurkan produknya di banyak saluran pemasaran (hlm. 109).

Promotion

  • Takaful telah memiliki website, twitter, dan facebook yang bisa digunakan juga sebagai media promosi.
  • Takaful juga melaksanakan berbagai acara seperti seminar dan kegiatan sosial.
  • Bauran komunikasi pemasaran yang dilakukan Takaful yaitu: iklan (terutama media cetak); hubungan masyarakat dan publisitas; acara dan pengalaman; pemasaran langsung; dan penjualan langsung (hlm. 143-144)

Process
  • Proses layanan pengajuan takaful dimulai dari sales force (agen) baik dari RO maupun di lokasi lain seperti PT Pos dan Bank Muamalat.
  • Pengajuan tersebut selanjutnya diproses di Kantor Pemasaran dan Kantor Pusat untuk memperoleh persetujuan.
  • Polis yang telah disetujui disampaikan oleh agen kepada nasabah.
  • Nasabah melakukan pembayaran premi melalui beberapa channel: pembayaran online (PT Pos dan BSM), ATM (virtual account), setoran tunai, dan autodebit.

People

  • Garda terdepan pemasaran Takaful dilakukan oleh para agen baik yang berada di RO maupun outlet lainnya.
  • Tahun 2013 terdapat 1.148 agen aktif.
  • Acara tahunan “Malam Tasyakuran Para Bintang & Takaful Award” sebagai bentuk penghargaan terhadap agen dan insan Takaful yang berprestasi.
  • Motivasi agen: memperoleh benefit yaitu keberkahan dan kemanfaatan bagi hidup orang lain.

Physical Environment
  • Physical environment berupa kantor pemasaran dan RO cukup mudah dikenali oleh masyarakat.
  • Bank juga memiliki layanan online dan call center yang memudahkan nasabah untuk bertransaksi.

Referensi:
  • Buku Pemasaran Strategik: Perspektif Perilaku Konsumen dan Marketing Plan, Editor: Ujang Sumarwan
  • Laporan Tahunan PT Asuransi Takaful Keluarga
  • www.takaful.co.id

Thursday, March 12, 2015

Marketing always make me "narketing"

Rahmat Budiman
Graduate Student of Master Program in Sharia Management
Graduate School of Management and Business (www.mb.ipb.ac.id)
Bogor Agricultural University (www.ipb.ac.id)

Marketing Class

Lecturer:
Prof. Dr. Ir. Ujang Sumarwan, M.Sc (sumarwan.staff.ipb.ac.id)
Dr. Ir. Mukhammad Najib, MM
Dr. Ir. Hartoyo, M.Sc
Dr. Ir. Dodik Nur Rachmat, M.Sc.F

Ya begitulah. Marketing always make me "narketing", yang artinya pemasaran selalu membuat saya penasaran. Ungkapan itu berangkat dari kekaguman saya pada orang-orang yang berkecimpung di dunia marketing, satu bidang yang saya belum pernah punya pengalaman di dalamnya, belum pernah saya geluti, tapi selalu membuat saya tertarik untuk membacanya, mengikuti perkembangannya, dan ingin terjun di dalamnya.

Bagaimana saya tidak kagum? Marketer umumnya adalah orang-orang yang cerdas (walau tidak selalu pintar), kreatif, inovatif, dan pantang menyerah. Dan oleh karenanya, saya sangat antusias mengikuti perkuliahan Manajemen Pemasaran di Manajemen dan Bisnis Institut Pertanian Bogor (MB-IPB) di mana saya saat ini sedang menempuh pendidikan S2 di sana. 

Setelah beberapa pertemuan, saya akui memang sangat menarik mengikuti perkuliahan ini. Tak hanya menambah wawasan, tetapi juga menjadi inspirasi untuk mencoba memulai dunia bisnis kecil-kecilan. Yang diajarkan di perkuliahan tidak hanya teori, tetapi juga menceritakan kisah sukses pelaku bisnis di dunia yang menerapkan strategi pemasasaran yang jitu. 

Kesan pertama dari perkuliahan ini adalah bahwa saya sebelumnya memiliki pemahaman yang keliru mengenai pemasaran (marketing). Dan kesan itu saya dapatkan dari perkuliahan pertama dan dari pertanyaan dosen yang pertama pula. Kala itu, dosen (Dr. Ir. Mukhammad Najib, MM) mengantarkan perkuliahan dengan satu pertanyaan sederhana, "Apa kesan Anda tentang marketing?". Beberapa orang mahasiswa tentu saja merespon pertanyaan dengan mengemukakan pendapatnya masing-masing, termasuk saya.

Waktu itu saya menjawab bahwa marketing adalah aktivitas untuk mempengaruhi orang lain (dalam hal ini konsumen) untuk membeli barang atau jasa yang kita jual. Dan ternyata yang saya pahami selama ini adalah keliru. Tidak 100% keliru sih, tapi pemahaman saya sangat parsial. Pemasaran seharunya dimaknai secara lebih luas dan utuh yaitu menyangkut segala sesuatu yang berkaitan dengan pasar. Artinya, pemasaran adalah upaya untuk memfasilitasi dua kebutuhan antara konsumen (demand) dan produsen (supply) sehingga terjadi transaksi di antara keduanya berupa pertukaran nilai (value).

Lebih jauh lagi, mahasiswa juga diantarkan oleh dosen untuk mengaitkan dan memahami konsep pemasaran dari sudut pandang syariah. Untuk menstimulasinya, kelas dibagi dalam beberapa kelompok dan setiap kelompok harus membaca paper mengenai pemasaran syariah dan mempresentasikannya di hadapan kelas. Dari sini, saya lebih yakin bahwa Islam itu agama yang sempurna, ia mengatur segala hal, termasuk marketing.

Di kesempatan berikutnya, kami juga belajar banyak dari perkuliahan yang diberikan oleh Prof. Dr. Ir. Ujang Sumarwan, M.Sc. Materi yang diberikan yaitu mengenai Marketing Plan. Cakupannya sangat komprehensif dengan bahasa yang mudah dipahami. Dari sini saya memahami bahwa tugas seorang marketer bukan perkara yang mudah. Ia harus memahami betul kebutuhan konsumen, melakukan pengembangan dan inovasi produk, mencari nilai tambah, mencari media komunikasi yang cocok, dan seterusnya. Tidak hanya itu, ia juga harus memahami data keuangan untuk memproyeksikan target keuntungan yang harus dicapai.

Ternyata, banyak hal tentang marketing yang belum saya pahami. Saya "narketing" dan tetap semangat. :)

Cheers..

Referensi Buku:

Ujang Sumarwan (editor). 2015. Pemasaran Strategic: Perspektif Perlilaku Konsumen dan Marketing Plan. IPB Press.
Silahkan download e-book:




Sumarwan Ujang; Agus Djunaedi; Aviliani; H.C Royke; Jusuf Agus Sayono; Rico R Budidarmo; Sofyan Rambe. (Strategic Marketing: Strategy for Corporate Growth and Share Holder Value).-Pemasaran Strategik: Strategi Untuk Pertumbuhan Perusahaan dalam Penciptaan Nilai bagi Pemegang Saham . Published byInti Prima, Februari 2009, ISBN 979-450-451-3  Please dowload link below for book preview:
Silahkan download e-book:



Sumarwan, U., Achmad Fachrodji., Adman Nursal., Arissetyanto Nugroho., Erry Ricardo Nurzal., Ign Anung Setiadi., Suharyono., Zeffry Alamsyah. 1st Printing. 2011. Marketing Strategic: Value Based Marketing and Marketing Metrics. Pemasaran Strategik: Persfektif Value-Based Marketing dan Pengukuran Kinerja. Bogor, IPB Press.
Silahkan download e-book:





SINOPSIS
Pemasaran strategik menguraikan bagaimana sebuah perusahaan harus memahami konsumen, sehingga dapat menyusun strategi pemasarannya untuk mencapai tujuan-tujuan perusahaan guna meningkatkan kinerja perusahaan dan menciptakan nilai tambah bagi pemegang saham.Pemasaran adalah memahami berbagai kebutuhan para pelanggan dan mengembangkan sebuah proposisi untuk menawarkan nilai yang superior. Melalui penyediaan nilai pelanggan yang lebih tinggi maka manajemen dapat memberikan dan menghasilkan nilai yang lebih tinggi pula kepada para pemegang saham. Nilai suatu merek dagang terbentuk dari kepercayaan para pelanggan terhadap merek dagang perusahaan. Kepercayaan ini membentuk relasi antara merek dan pelanggan yang mendorong preferensi, loyalitas merek, dan keinginan untuk mempertimbangkan produk dan jasa baru yang ditawarkan perusahaan di masa depan dengan merek tersebut. Buku ini juga menguraikan bagaimana langkah-langkah untuk membangun ekuitas merek serta menjelaskan beberapa metode untuk mengukur ekuitas merek.